Aku Buruh

Hari ini tuan kami turun ke jalan-jalan
berteriak menantang panas matahari
sekedar menyampaikan pada tuan
adakah revolusi untuk nasib kami
hari ini tuan kami turun ke jalan-jalan
sekedar sedikit meminta perhatian
adakah kau akan toleh kami tuan?
atau kau diam dan menutup kaca mobil
terus melaju memaksa kami untuk menepi
memberi jalan untuk laluan mobil tuan
hari ini tuan, kami turun ke jalan-jalan
sedikit bicara, untuk sedikit saja didengarkan
sedikit saja tuan, hanya sedikit
Tuan
adakah kau mengerti arti kesejahteraan
untuk kami yang terombang-ambing dalam ketidakpastian
akan harga-harga kebutuhan yang melompat-lompat kegirangan
semakin hari semakin mencekik leher kami
atau
tentang upah-upah kami yang jauh dari norma kepantasan
sangat jauh dari kata lumayan
tentang anak-anak kami yang menatap suram masa depan
karena kami orang tua hanya mampu memberikan sedikit “makanan
ataukah kami tuan
hanya jadi perbincangan
di meja makan tuan dan kolega-kolega tuan
dalam diskusi serius tapi santai disela-sela makan siang tuan
tentang bagaimana meningkatkan kesejahteraan
untuk kami para buruh
tapi kami tahu tuan, kami tidak pernah didengarkan
itu cuma jadi pemikiran tuan, tanpa pernah tuan lakukan
dan kami hanya jadi obyek pembicaraan
dalam seminar, sarasehan, atau diskusi di meja-meja makan
Untuk hari ini saja tuan, kami turun kejalan-jalan
bersuara, sekedar melepaskan kepenatan
akan beratnya hidup kami, suramnya masa depan kami
buruknya perlakuan mereka kepada kami
tapi kenapa tuan, kau suruh-suruh polisi itu menghadang kami
kenapa tuan…?
Sungguh tuan kami tidak akan anarkhis
kalau kami tuan dengarkan
dan nasib kami tuan perhatikan
Tuan, hari ini hari buruh sedunia
tapi aneh
Hari ini juga, hari tertawa sedunia
Apa yang kau pilih untuk kau lakukan hari ini tuan
Ikut bersimpati, berempati dan mendengarkan kami?
atau tertawa ?
Entahlah tuan, kami buruh tidak bisa menerka
tapi hari ini, hari bagi suara-suara bisu kami
dan hari ini tuan, kamu turun ke jalan-jalan
sekedar minta, sedikit didengarkan.